Selasa, 17 Februari 2015

Gunung Triple S di Sumatera Utara



Gunung Triple S termaksud dalam destinasi haiking andalan yang dimiliki Sumatera Utara. Tiga gugus Gunung dalam cakupan Triple S ini berada dalam kawasan Kabupaten Karo, yaitu Gunung Sibuatan, Gunung Sinabung dan Gunung Sibayak. Untuk lebih jelasnya berikut adalah ulasan tentang Gunung Triple S di Sumatera Utara,

1. Gunung Sibuatan
Sebelumnya tak banyak info tentang gunung non aktif tertinggi di sumatera utara. Gunung Sibuatan mulai ramai didaki pada awal tahun 2010 walupun info yang tersedia belum terpublikasi secara massa di media, paahal sebelumnya di tahun 1998 tim pendaki dari Universitas Sumatera Utara sudah membuka trekking ke gunung ini.
Gunung Sibautan memiliki ketinggian 2745 m.dpl. Lokasi gunung ini terletak di desa Naga lingga, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Kawasan hutan di gunung ini masih tergolong sangat alami. Hutan hujan tropis dengan vegetasi lumut yang menghiasi hampir ¾ bagian hutannya. Walaupun merupakan kawasan hujan tropis, kawasan hutan Sibuatan tidak memiliki sumber mata air. Irigasi yang tersedia hanya di sekitaran pintu rimba gunung Sibuatan yang merupakan kawasan ladang penduduk sekitar.
Waktu tempuh  pendakian gunung sibuatan membutuhkan waktu 5 sampai 9 jam. Puncak Sibuatan di tandai dengan semacam tugu perbatasan. Dengan jalur tracking yang pendek antara menajak dan menurun. Kondisi jalur yang di dominasi tanah akan memberatkan langkah jika dalam kondisi musin hujan. Dan terdapat gardu pepohonan seperti diselimuti lumut yang hampir selalu basah. Dibeberapa lokasi akan ditemukan tumbuhan kantung semar yang masih memiliki pesona tersendiri. Panorama utama yang bisa disaksikan dari gunung  Sibuatan yaitu kawasan hutan hujan tropis yang masih alami di sepanjang Bukit Barisan serta tanaman perdu yang masih kecil. Pemandangan yang disajikan berupa panorama Danau Toba & Pulau Samosir disebelah Timur. Di sebelah Utara, terdapat panorama Kota Berastagi, Gunung Sibayak dan Gunung Barus. Disebelah selatan kita dapat menyaksikan garis cakrawala Pantai Barat Sumatera yang memanjang dari Aceh Selatan sampai Sibolga. Dan disebelah Barat, kita dapat menyaksikan Gunung Sinabung, Taman Nasional Gunung Leuser dan Kota Kabanjahe. 
Tahun 2014 Gunung Sibuatan menjadi perbincangan ramai untuk diincar para pendaki. Oleh sebab itu, sejak Agustus 2014 Gunung Sibuatan sudah memiliki posko dan tim pengurus sistem tertib adminitrasi yang dikomandoi oleh penduduk sekitar penantian Sibuatan. Sejak saat itulah, bombardir pendakian Sibuatan diawasi ketat oleh GEMPARI (pengurus/ warga sekitar yang menjadi pengurus observasi pendakian gunung Sibuatan).

2. Gunung Sinabung

Satu-satunya gunung di Sumut yang berkakikan danau adalah Sinabung, yaitu danau Lau Kawar yang memiliki pesona alam memukau yang diapit oleh legenda yang menyertainya. Secara administratif gunung Sinabung termasuk dalam kabupaten Karo yang terletak di kecamatan Simpang Empat.
Gunung Sinabung memiliki ketinggian 2.451 m.dpl. Waktu tempuh pendakian membutuhkan waktu sekiatar 4 sampai 7 jam. Sepanjang pendakian masih ditemukan hutan tropis serta hamparan ladang penduduk yang ditumbuhi sayur, buah dan bunga-bungaan yang berwarna-warni. Setengah perjalanan tracking mencapai puncak akan melalui tantangan berat jalan setapak berupa cadas atau bebatuan yang kiri-kanan jurangnya cukup curam. Sebelum memasuki wilayah cadas, pendaki biasa mengisi perbekalan air minum di kawasan pandan yang memiliki sumber mata air yang jernih.
Puncak Sinabung berbentuk pilar batu yang menjulang tinggi, dengan tambahan pesona kawah Sinabung yang bernama Kawah Batu Sigala yang masih aktif memuntahkan uap panas. Kawasan puncak Sinabung cukup luas dan terjal, bahkan terdapat bukit-bukit yang kokoh untuk menambah kemegahan. Sebelah timurnya puncak terlihat keindahan Danau toba dan kota Medan dikejauhan. Sebelah baratnya, keindahan danau lau kawar dan hamparan rumah penduduk disekitar kaki gunung.
Sejak tahun 2010 status gunung Sinabung mulai berkontraksi dengan memuntahkan asap dan abu vulkanik. Terhitung September 2013 kondisi gunung Sinabung kian aktif memproduksi asap dan abu vulkanik dahsyat yang sampai mengguyur kota Medan dengan hujan Abu. Kondisi tersebut menghentikan segala aktifitas pendakian di jalur gunung Sinabung. Sampai memasuki tahun 2014 gunung Sinabung memasuki status level 4 (Awas) yang terus memproduksi guguran lava pijar dan semburan awan panas. Terhitung sejak aktifnya Sinabung terjadi rentetan kegempaan, letusan, dan luncuran awan panas yang terus-menerus. Hal ini memaksa tambahan warga untuk mengungsi, hingga melebihi 20 ribu orang yang berasal dari luar radius bahaya (5 km), diantaranya Desa Suka Meriah, Kecamatan Payung yang berada dalam zona bahaya I.

3. Gunung Sibayak
Gunung Sibayak sudah seperti maskot penduduk di Tanah Karo. Gunung Sibayak secara administratif terletak di Desa Raja Berneh atau lebih dikenal dengan sebutan Desa Semangat Gunung, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Karo ( 60 KM dari Kota Medan ). Daerah yang berada di kaki Gunung Sibayak merupakan kawasan pertanian yang bercocok tanam sayuran dan hortikultura lainnya.
Gunung Sibayak berada di sebelah gunung Sinabung yang juga memiliki kawah aktif. Tinggi gunung Sibayak sekitar 2.212 m.dpl. Sibayak menawarkan panorama alam yang eksotis, Mulai keindahan Telaga Kawah dengan tebing tingginya yang beraneka warna sampai puncak tertingi Sibayak yang unik, berbentuk tapal kuda lalu meninggi seperti piramida.
Titik pendakian menuju Gunung Sibayak ada di beberapa lokasi, di antaranya kawasan jalur Lima Empat. Disebut jalur Lima Empat karena lokasi ini berada pada posisi KM 54 dari Kota Medan. Dari titik ini perjalanan menuju puncak Gunung Sibayak dapat ditempuh dengan waktu 3-4 jam. Tidak jauh dengan lokasi ini, juga dapat melihat Air Terjun Sikulikap yang memiliki ketinggian di atas 7 meter.
Jalur pilihan yang juga biasa dipergunakan para pendaki adalah jalur Simpang Doulu atau jalur tangga juga biasa disebut jalur satu dua yang berada di Desa Semangat Gunung. Dari jalur ini, perjalanan relatif lebih pendek sekitar 2 jam dengan menempuh jalur tangga yang selama ini menjadi jalur yang ramai dilintasi. Sebelum beranjak menuju puncak Gunung Sibayak, di kawasan Doulu akan ditemukan lokasi pemandian air panas yang bersumber dari kawah Gunung Sibayak.
Sibayak disebut juga gunung Raja, karena dalam bahasa karo, Sibayak artinya adalah Raja. Banyak pendaki yang mengunjungi Sibayak pada saat musim pendakian yang bertepatan dengan beberapa moment, seperti memperingati 17 Agustus di Sibayak atau sekedar mendirikan tenda di malam pergantian tahun. Kondisi musim perndakian itu seolah akan menyulap Sibayak laksana pasar malam.

Alhamdulillah, jiwa dan raga saya sudah pernah berkunjung dan merasakan sensasi ketiga gunung tersebut. Urutkan pendakian Gunung tripel S yang saya lakukan diprakasai oleh teman-teman seperasa yang cocok dihati. Gunung yang pertama kami kunjungi yaitu gunung Sinabung pada April 2013 sebelum kontraksi Sinabung mulai garang bergejolak. Selanjutnya kami mengunjungi gunung Sibuatan pada Februari 2014, dengan resiko pada saat itu info pendakian dari jalur dan medannya masih sulit dilacak. Bahkan Gunung Sibuatan belum "tenar" setelah memiliki GEMPARI yang mengurus rekonstruksi jalur pendakian. Kemudian Gunung Sibayak yang menjadi klimaks pencapaian Gunung Triple S di Sumatera Utara pada Mei 2014.

2 komentar: