Rabu, 03 Juli 2024

Daur Hidup seperti Bunga Matahari Itu....

Haloo blog! Salam pembuka yang cengar cengir dlu inih. Hehehe


Dan terjadi lagi...  satu tahun tidak update blogpost apapun. sungkem sedekap.

Meskipun ada beberapa draf yang masuk list postingan, tapi.... masih ada aja tunggu dlu nya :D 

Ada juga rasa 'kesadarnya' karena minggu lalu sudah perpanjangan domain webblog tahun 2024. Seperti yang sudah sudah, prosesnya masih dibantu bang Yoga dan Kyo untuk kemudahannya.

Blogpost ini mau dijadikan kesempatan untuk jurnaling dan updating lyfe setahun ini yahh.

Alhamdulillah, diri ini sehat sehat-jiwa-raga-mental: aman :)) seperti air yang mengalir.. up and down nya ya tetap ada bngt menuju muara.


Saya Sudah Coba Lakukan Yang Terbaik Versi yang Mampu Dilakukan Sekarang 

Sudah cukup bisa merasa nyaman dalam satu dua tiga hal yang menjadi tanggung jawab diri sendiri . Satu sisi merasa cukup berdamai. Sisi lainya masih harus diperjuangkan. Proses belajar semur hidup ini.. menjalankan amanah dengan realita sehari-hari yang melengkapi. Dan.. akan terus berusaha mengusahakan banyak part lainnya dalam rencana sebagai manusia.


Saya teringat jokes yang jadi core memori tentang.. menjalani fase umur yang lagi lucu-lucunya begini. Lucu karena... ya harus dinikmati begini alur yang diberikan!

Simple katanya, kalau dikasih kenikmatan ya dinikmati, kalau dikasih cobaaan yasudah ayok dicobain dehh ya :)


Rasa-rasanya... memang banyak moment kesadaran yang sudah dinikmati. Beberapanya tersimpan jadi pelajaran dan pengingat diri. Meskipun tidak dengan jedar jeder updatenya, saya masih mencoba konsisten menulis jurnal yang saya tulis tangan dalam buku.


Alhamdulillah banyak gratitude syukurnya, sudah terlewati juga tengah semester tahun 2024 ini.

Beberapa hubungan dan interaksi dengan teman sepergaulan dan rekan sekepentingan masih terjalin wajar. Bersama mereka jujur rasanya sedang banyak leganya. Meskipun ada moment datangnya hari hari tertentu untuk menjaga jarak, tapi semua terselesaikan dengan sewajar-wajarnya kedewasaan. Semoga selalu banyak tenang dan nyaman bersama sama orang-orang terdekat saya ini.


Dalam lini sosial media saya juga masih ada menjaga jarak wajar seperlunya. Pengingat sakadar yang masih konsisten saya lakukan adalah updateing Addyours dump or something di instagram. Haha. Persoalan buat tata letak 6 grid diisi dengan foto pilihan yang mau saya bagikan saja itu sudah cukup. Sudah cukup memorable.


Ada juga moment.. kali ini rasanya seperti mulai merasa gejolak daur hidup yang dinyayikan Donne Maula. Terasa seperti ada kepompong yang memulai riak-riuhnya, ingin menjadi kepak sayap kupu kupu dalam dada sendiri.

Hari saya menuliskan jurnal ini rasanya sangat terharu: menjadikan diri sendiri terasa lembut hati. Bersebab berhasil mewek di kedai kopi. Tempat ini sudah jadi pilihan tongkorongan favorit saya di kota ini. Dalam keadaan yang kebetulan lagi sunyi, ternyata bisa terjadi aliran energi yang begini. Ditambah sederet playlist Gala Bunga Mataharinya dari lagunya Sal Priadi juga menemani saya sebegini huhuhu nya

Dalam agenda libur akhir semester genap ini, ada satu titik keputusan hidup yang akhirnyaaa... menjadi jalan terang. Bissmillah, semoga lancar terlaksana jadi pintu doa keberkahan untuk jalan panjang sehidup sesurga nanti bersamanya.


Beberapa perasaan bersuasana asing rasanya ingin saya coba abadikan lagi. Ada selang waktu kosong dalam rutinitas waktu ini. Biasanya saya membalas dengan sebuah usaha untuk mengistirahat diri. Meskipun lebih sering berujung dengan usaha menyibukkan pikiran.

Yasudah bagaimana lagi, terkadang berperang damai kepada diri sendiri saja sudah melelahkan. Mengendalikan ego diri dengan segala gejolaknya juga prestasi terbaik yang bisa saya lakukan sendiri. Terlebih, saya ingin nyaman bersama orang-orang disekitar saya, maka hanya dengan alasan itu saya ingin menjaga ekspetasi diri saya sendiri.

 

Salah satu usahanya dengan rela menyediakan waktu sendiri untuk membalas khilaf yang sudah dilakukan.  Pointnya hanya untuk tetap harus bertanggung jawab. Beberapa hal yang masih belum yakin mampu saya lakukan dengan lapang hati, biasanya malah berganti gerutu nyiyiran untuk diri sendiri. Rasa itu menyakitkan. Saya tidak mau menyimpannya berlarut lagi. Jika ada konsekuensi yang harus saya terima, semoga orang yang terhubung dengan hal itu juga mencoba berdamai serupa ini, senyaman-nyamannya. 


Yusudah begitu, terima kasih penuh syukur! Semoga ini jadi pengingat jurnal diri sendiri untuk hari hari selanjutnya.

Puk puk online!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar