Kamis, 11 Desember 2014

Catatan Perjalanan Pulau Berhala: GoodBye.. dan Aku Pulang #4- Selelsai..



Saya tidak bisa bohong, kalau saya memiliki beberapa persen jenis ketakutan, terlebih kepada hal-hal yang tidak normal. Mungkin bisa saya perjelas ketidaknormalan saat itu adalah situasi ketika saya merasa benar-benar takut dengan segala hal gaib yang -mungkin- bisa terjadi. Oke, akan saya perjelas lagi. Saya sangat takut dengan kesendirian di tempat asing, belum lagi dengan adanya istilah hantu-hatuan si belau ini atau itu, yang sedari kami datang sudah diperingatkan oleh Pak Marinir yang mengantar kami ke Mess Pos 2. Kami harus terus berhati-hati di pulau ini. Iya. Saya mengerti tentang menjaga sikap. Menjaga sopan-santun kepada sesama manusia maupun kepada alam, tapi iye.. tetap aja.. kalau kepada istilah lain yang tadi saya sebutkan tentunya saya gak punya kuasa untuk mengertinya.

Pukul 4 malam, perut saya merasakan sesuatu yang tidak nyaman, seperti perasaan ingin mengunjungi toilet. Apatah mau saya katakan, saya tak kuasa jiwa dan raga menuju toilet seorang diri. Bahkan dari hari pertama, siang dan malam saya selalu bermodus, jika ke toilet selalu bersama dengan Nisa. Saya lihat kondisi teman-teman di kamar masih pada mulas, eh pulas maksudnya. Saya yang mulas. Agggrhh.. saya binggung siapa yang harus saya andalkan untuk seruan: “awas aja ko kalau malam-malam mau ke kamar mandi”. Kalau di rumah sendiri sih berani, nah ini, bukan rumah guek. Hikss. Membangunkan Kak Mayda, rasanya gak tega, begitu juga dengan kak Winda. Haish! Ternyata saya harus bersabar, sampai sekitaran jam setangah lima. ketika Kak Winda terbangun dan juga nyesak, haha. Alhamdulillah, ada kawan Adek ke kamar mandi. Setalah kegalauan tadi, saya sekaligus bersih-bersih badan dan berwudhu. Kemudian saya mendirikan solat Subuh. 
Sunrise Mnakjubkan :)
Kak Winda dan kak Mayda sudah menghambur ke pantai. Iya, menunggu moment sunrise. Beberapa teman lainnya juga sudah bangkit dari tidurnya. Saya, Kak Mayda, Kak Winda, Nisa, Murni dan Bang Andre sudah stand by dan bernarsis ria dengan kamera. Dan Bang Ari yang bertugas sebagai photografernya.
Narsis, tetap :D
gaya sisir :D
Alahmakjangggg... satu lagi keberuntungan saya di hari ini. Menyaksikan sunrise yang sangat bersemangat. Sangat memesona. Sangat mengagumkan. MasyaAllah, sulit rasanya untuk mengungkapkan hal yang lebih indah lainnya. 
Mungkin sampai sekitaran pukul 8 pagi, kami masih terus asyik melangsungkan sesi-sesi pemoteretan kacangan. Haha, sebagai ajang narsis yang tak terhindarkan. Pukul 8.30 sarapan sudah terhidang, mie balap karya Kak Yun Cay yang nikmat ditambah kerenyahan kerupuk udang. Setalah sarapan, agenda bebas masih diberlakukan. Sempat tertangkap oleh kamera bang Ari, sepasang komodo sedang bercengkrama.
masih aman, mereka jauh kok :)
Dan pilihan kebersamaan yaitu melanjutkan snorkling, tapi di sekitaran dermaga. Konon kondisi disana lebih asyik, terumbu karangnya lebih beragam dan mudah terlihat koleksi ikan-ikan kecil yang cantik-cantik. Sayang kesemuanya tidak dapat terabadikan dalam kamera, karena kamera underwaternya sudah lowbet. Hikkss. Padahal saya ingin menjajal pose di bawah air lagi. Kondisi trumbu karangnya memang lebih baik. Saya menemukan bulu babi yang bersembunyi di balik-balik karang. Masih berkondisi dengan pelampung yang "stay on" di badan. Saya sudah keciprat-keciprit di air. Merasa begitu-begitu saja, kami memutuskan untuk naik ke darat dan kembali ke Mess. 

Ternyata, pukul 10 –kata Bang Ari- kami akan seru-seruan lagi. Nagapin nih? Ya seru-seruanlah. Di sekitaran pulau Sokok Nenek, kami bermain -geme urunan terpanjang, geme cepat tampung air dan yang paling seru geme raja dan ratu Pulau Berhala. Kami terbagi 4 kelompok yang berisikan 4 orang. Saya bersama Ayu, Nanda dan Bang X (gak tahu namanya). Kami ditugaskan mendandani ketua kelompok sekreatif kejadian untuk menjadi pemanangnya. Dan hasilnya adalah.... 
kami, juara dua mengusung tema: Ratu Timur Pulau Berhala :D
para kontestan raja dan ratu pulau Berhala
Pemenangnya adalah kelompok Kak Mayda yang mengusung tema Sangkuni Mahabarata. Keseruan pun berakhir sampai siang hari yang mulai terik. Kami kemabali ke Mess untuk bersiap-siap makan siang dan persiapan cek out dari pulau Berhala. Sesuai kesepakatan kami akan dijemput pukul 2 siang nanti. Pukul 12 siang, kami menyantap makan siang, berlauk ayam semur dan tumis buncis yang aduhai. Setalah itu saya tunaikan solat zuhur dan menjamaknya kembali dengan ashar. Kemudian beberes dengan barang bawaan. Serta tak lupa saya, selipkan dalam tas, berupa oleh-oleh kerang-kerang yang unik.
Segera kami cek out dan harus menuju dermaga. Mungkin waktu sudah menunjukkan pukul 2. Ternyata benar saja, kapal sudah menunggu di sudut dermaga. Apatah lagi dikatakan, kami harus menumpuh perjalanan bertangga dari dalam pulau, karena kondisi air laut sudah pasang dan tidak memungkinkan melewati bilah pasir seperti saat awal kedatangan kami. Benar saja lelahnya, mungkin sekitaran 300 anak tangga harus kami hajar, dengan barang bawaan yang amboiii.. beratnya.
Sampai di dermaga, nafas sudah ngos-ngosan, kaki udah lemas. Tapi, masih harus disempatkan berfoto di gerbang dermaga pulau Berhala. Hajar ajaaa... haha
GoodBye~ Berhala Island:)
Pak Marinirnya nyinyir banget, beliau gak asyik diajak kompromi, lagi asyik berfoto kami udah dibentak-bentak untuk segera naik kapal. “Yaela pak, maklum dikit ngapa sih” celetuk bang Ari yang keluar suara.
Say Good By untuk pulau Berhala, kami pulang ya.. terimakasih telah membagi kesenagan dan pesona indahmu. *lambaikan tangan*
Kami sudah di kapal yang di tutupi terpal biru, semuanya anteng, menentukan lapak masing-masing, bersiap untuk molor...
Sampai sekitaran pukul 5.30, daerah perkampungan nelayan sudaah terlihat. Terpal biru dikapal sudah dibuka, kami disuguhi suasana sore yang mendayu-dayu di atas kapal. “Sayang kita gak dapat sunset lagi dari kapal ini” kata Kak Yun Cay. Hmm.. "iya juga, tapi kenangan dan euporia sunset kemarin belum juga bisa tergantikan". Pukul 6.00 kami sudah stay di posko darat Marinir. 

Masih sempat mengabadikan aksi narsis yang lagi-lagi tak terhindarkan. Saya bahkan sampai berusaha untuk meminjam tas carrier sebagai properti yang kemudian nanti akan saya azzamkan sebagai doa: memiliki tas carrier sendiri. Amiin.

Setelah magrib menjelang, saya mendirikan solat maghrib. Kemudian bersiap dan bergegas menuju bus KPUJ yang sudah menanti. Oke. Pukul 7.30 kami betolak dari Tanjung Beringn menuju Medan. Yeahhh, trip pulau Berhala is over.
Bb saya mulai menemukan sinyalnya. Dan kemudian bergetar dengan bertubi-tubi. Apalagi? sudah jelas, sms dari Ayah dan serbuan bbm konkawan yang berseru bahwa saya jahat karena pergi sendirian. “Apa? Jadi Adek juga yang disalahkan lagi?” hahaha.

*SELESAI*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar