Senin, 22 Desember 2014

#Selamat Hari Ibu

Pada sepertiga malam, angin membelaiku lembut di ambang jendela. Waktu itu aku tidak melihat bulan, mungkin saja awan terlalu bersemangat berkumpul menyembunyikannya dariku. Angin seperti memberi isyarat, salam rinduku telah diterima.
Kala bersimpuh sampai sujud shubuhku, hadiah Al-fatiha menjadi persembahanku untuk sang malaikat tak bersayapku.
 Selamat Hari ibu, Mak. Inilah, aku, anakmu yang begitu beruntung terlahir dari rahimmu yang super duper keren. Karena Allah, anakmu sangat mencintaimu. Terimakasih tentang kasih sayangmu dahulu. Terimakasih tentang cintamu padaku. Terimakasih tentang canda goda yang sering kita peraktekkan. Terimakasih tentang perintah dan nasihat yang Mamak hadiahkan. Tentunya, Adek selalu rindu tumis semur kerukan pepaya yang kusebut Spageti buatan Mamak. Adek rindu gulai ikan gembung acar pedas ala Mamak. Adek rindu tatapan gerhana Mamak. Adek rindu bibir Mamak.
Ah, seperti, kesemuanya sekarang begitu memilukan untukku, Mak.
Semoga Allah menyatukan kita dan keluarga di syurgaNya. Amiin.



#Selamat Hari Ibu, Mak
#22122014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar