Kamis, 26 Februari 2015

[Review Buku] Supernova #3: Petir



Ini, inilah serial yang paling terakhir daku baca, sebelum menyelesaikan Gelombang. Dan inilah serial yang paling daku suka, setelah Partikel dan Gelombang.
Petir memang asyik banget bacanya, kisahnya ramah, ceritanya fresh, cenderung aman dan mengalir senormal mungkin. Walaupun, kenyataan petir itu sempat mengingatkan daku dengan fenomena Ponari ~entah beberapa tahun lalu. Haha.
Durasi 280 halaman yang lahir pada tahun 2004 ini membuat daku juga kaget, ternyata serial Supernova: Petir ini juga dicap (orang-orang sok oke -sebagai novel kacangan dan merusak kegegeran KPBJ dan Akar yang terlebih dulun sudah berada di atas awan).
Pokoknya, Elektra menjadi gugus yang paling sopan deh. Juru kunci juga kayaknya. Bahkan guru spiritual ilmu kleneiknya juga punya batas kenormalan juga. Si Elektra juga punya sisi aneh –karena dia sakti mantra guna dengan ilmu petirnya-. Dia jenis manusia pada umumnya yang tetap stay di Bandung. (Bukan sekedar jadi jaga kandang sih)
Feelling daku kelak, Elektra-lah sosok yang akan menarik semua pemancar gugus Supernova yang telah teraktivasi. Mungkinkah~ Supernova itu sebenarnya kesatuan dari gugus pasangan yang akan membentuk kekuatan model baru. Teringat simbol esoteris (semacam tumpukan segitiga yang membentuk 6 gugusan) yang ada di Akar. Simbol itulah yang terintegrasi dengan “pos” kepingan novel Supernova. Masing-masingnya sudah diracik Dee sejak awal kelahiran agennya, dalam “pos” gugusan ketunggalan esoteris yang akan menyelesaikan misi “tertentu”. We will Know what? Ya kita tunggu saja, sampai pos terakhir Inteligensi Embun Pagi yang akan menjawabnya.
Dengan gejolak muda pop metro di Elektra Pop, Elektra membangun istana cyber anak muda dengan rekan kerja Mpret, Kewoy, Mi’un dan Mas Yono. Keabsuran kisahnya ketika Elektra berhubungan denngan Ibu Sati yang menjadi mentornya menguasai ilmu sengat elektrik yang menjadi potensi terpendamnya untuk digunakannya membantu banyak orang. Dan satu lagi, keajaiban Elektra yang dibongkar mendekati endingnya adalah dia bisa membaca pikiran orang. Pokoknya Keren!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar