Kamis, 26 Februari 2015

[Review Buku] Supernova #4: Partikel




Nah kalau yang ini emang Green generation, deh. Daku berteman dengan Zarah sepulang dari mendaki Gunung Sibuatan, yang makin bikin daku gerrr-geran aja rasanya.
Partikel lahir pada tahun 2012 (jeda hampir 8 tahun sejak Petir lahir). Partikel merupakan serial yang paling matang dan nyaris memiliki kemandiarian karya sebagai serial bersambung. Kecuali keping 42 yang memberikan porsi kedua tangan yang bertemu antara Bodhi dan Elektra.
Partikel menduduki urutan kedua dari proses daku membaca serial Supernova. Serial KPBJ yang awalnya berat dan ajaib, digeserkan dengan antusias yang teramat mendalam dengan Partikel. Novel ini memiliki “ketebalan” riset yang (menurt daku) hampir fantastis. “Keberatan” disiplin ilmu juga menjadi menjadi daya tarik yang paling daku suka.
Partikel secara kronologisnya merupakan proses pencarian pencarian sang Ayah yang hilang secara misterius akibat kegilaan risetnya, tentang makhluk yang kata Firas adalah jelmaan alien. Dunia bagi Zarah Amala hanya Ayahnya, fungi, dan kameranya.
Rangkaian cerita persahabatan dan cinta yang pupus menambah kompleksitas bumbu yang membuat novel ini menjadi semakin menyenangkan. Zarah yang menunggal terhadap pengalamannya yang terus berkembang dengan emosi yang datang dan pergi, kebencian yang menguat dan memudar, serta keacuhan dan kepedulian yang menyelimutinya secara kompak.
Dasar sains dalam Partikel adalah Ilmu Biologi. Seluk–beluk fungi (jamur) yang menjadi begitu penting. Dan hal yang paling daku suka tentang informasi dan pengetahuan yang awalnya bikin daku mikir antara sungguhan atau tidak, seakan semakin memperkeruh otak yang bikin berniat kepo atau tidak. Hingga terungkap kebenaran yang aduhai, seperti KPBJ, konsep siapa yang menulis siapa menjadi titik temu Zarah dengan disiplin ilmu yang ada di Mabah Gugel. Ah memanglah~
Dan emang, ini novel yang paling ganas juga pengaruhnya bagi daku (yang, jadi lebih sok-sokan concern dengan fungi) Apalagi, Partikel ini kubaca setelah mendaki gunung Sibutan yang emang dihuni lelumutan yang berkali-kali membuat daku kagum maksimal. Fungi itu emang keren. Dan gunung Sibuatan itu juga daku pikir juga jelmaan Bukit Gundul yang ada di Partikel. Accch! Sayang aja daku gak punya jurnalnya Pak Firsal, Ayahnya Zarah yang dosen IPB itu. Ehh... entahlah, gak terungkapkan excaited dan hebohnya daku waktu itu~~
Pokoknya Partikel ini PALING TOP!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar